Xfce

Menyusupkan mate ke xfce

Secara default, window manager yang digunakan xfce adalah xfwm4. Tetapi, ini bisa diganti menjadi window manager lain seperti fluxbox ataupun marco milik mate.

Kali ini kita akan ganti xfwm4 dengan marco. Caranya, membuat startup baru berisikan command

$ /usr/bin/marco --replace

Xfce 4.16 Masuk Current

Pagi ini, Patrick memasukkan xfce 4.16 ke slackware current main tree tanpa singgah di /testing. Interface xfce 4.16 lebih cantik dan menarik dibanding sebelumnya. Demikian pula icons-nya.

Sekitar satu bulan yang lalu, Patrick memasukkan ke /testing/vtown xfce stable terbaru yaitu 4.14. Saat itu 4.16 sedang proses development.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan buat penulis terkait xfce 4.16 ini, yaitu

  1. Interface lebih cantik dan menarik
  2. Penambahan xfce4-panel-profiles yang memungkinkan untuk menyimpan profil/konfigurasi panel. Sangat bermanfaat bagi mereka yang suka berganti-ganti tampilan panel, ukuran dan letak panel, serta shortcut apa saja yang berada di panel.
  3. Perubahan letak tombol Open atau Save pada dialog box yang sebelumnya di bawah menjadi di atas. Ini memudahkan pengguna. Tidak usah geser mouse terlalu jauh atau repot tab berkali-kali.
  4. Penambahan libgtop yang memungkinkan user mengetahui informasi singkat sistem melalui tab System pada About Xfce

about xfce 4.14 about xfce 4.16

Fullscreen Mozilla Firefox

Terkadang saat browsing perlu fokus sehingga tampilan pun butuh fullscreen. Pada Mozilla Firefox, secara default F11 adalah tombol untuk fullscreen dan exit fullscreen. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku pada kami, Slackware64 current dengan desktop environment XFCE yang berjalan di laptop Lenovo Ideapad 110-14IBR. Pada perangkat kami ini, F11 untuk mengurangi brightness. Maka, untuk fullscreen dan exit-nya kami gunakan Fn F11.

Hapus Trash via Command Line

Iseng-iseng buka hidden folder ada yang menarik. File yang ada di Trash (bisa buka di Thunar dengan path trash:/// sama dengan yang ada di ~/.local/share/Trash/files/. Sehingga kalau ingin mengosongkan Trash dan posisi sedang di CLI dan tidak membuka file manager ataupun lagi aras-arasen, sangat bisa.

rm -rv ~/.local/share/Trash/*

Terperangkap WindowMaker

Mencoba merasakan kejadulan WindowMaker yang sangat bersahaja, kemudian mencoba kembali ke habitat bersama xfce melalui command xwmconfig, membuahkan hasil yang mengecewakan. Tidak beralih ke xfce dan tetap di WindowMaker. Bahkan tidak bisa ganti DE lainnya termasuk KDE dan Mate.

Tapi kemudian bisa teratasi dengan menghapus .xinitrc dan folder GNUStep yang ada di home direktori pengguna.

Set Default Brightness

Kecerahan monitor / brightness 100% membuat mata cepat lelah. Apalagi kalau secara default begitu masuk X brightness-nya 100% dan mata terpajan dalam waktu lama. Hal ini tentunya tidak baik bagi kesehatan mata karena bisa menimbulkan Computer Vision Syndrome.

Berapa persen brightness yang pas? Silahkan Anda sesuaikan, senyaman Anda. Untuk mengatur brightness bisa gunakan xbacklight.

Untuk mengetahui berapa persen brightness yang digunakan saat ini xbacklight. Sedangkan untuk mengubahnya xbacklight -set persen. Contoh akan diatur brightness-nya 15%:

Ganti Theme Xfce

Bosan dengan tampilan theme yang itu-itu aja? Tenang, theme-nya bisa diganti kok, bahkan diganti agar tampilannya mirip Mac OS X. Sebagai contoh akan kita install theme GlossyP3 yang membuat tampilan menjadi mirip Mac OS X.

Download terlebih dahulu berkasnya dari sini (pastikan tersambung internet). Berkas dalam bentuk arsip .tar.bz2 ekstrak ke direktori /usr/share/themes dengan hak administrator atau root.