Vim secara default tidak menampilkan line number. Adanya line number ini bisa sangat memudahkan terutama saat proses debugging atau pengecekan kesalahan. Untuk menampilkannya, tambahkan baris berikut di file konfigurasinya (contoh: ~/.vimrc) :
VIm merupakan teks editor legendaris yang masih aktif dikembangkan. Mudah diubahsuaikan menjadi salah satu alasan vim dan derivatnya digemari banyak kalangan, baik itu programmer maupun pengguna awam seperti kami ini. Salah satu yang mudah diubahsuaikan adalah tampilannya. Lebih spesifik lagi skema warna atau color scheme-nya.
Banyak color scheme yang disediakan, salah satunya adalah koehler. Untuk mengubah koehler sebagai default tambahkan ini ke .vimrc
Kate adalah text editor bawaan KDE Plasma yang powerfull. Namun, secara default tidak menampilkan line number. Cara untuk menampilkan line number pada kate adalah klik menu Settings pada Kate, kemudian klik Configure Kate. Pada bagian Appearance, klik tab Borders, centang Show line numbers. KLik Apply atau Ok untuk menerapkan perubahan pengaturan.
Secara default, kate membuat swap file secara otomatis setiap 15 detik. File ini sangat berguna untuk berjaga-jaga apabila sistem mendadak crash, maka file yang disunting dengan kate dapat di-recover. Tapi fitur ini bisa dibuat disable. Caranya klik menu Settings –> Configure Kate. Pada bagian Open/Save klik tab Advanced. Opsi Swap file pilih Disable kemudian OK.
GVIm merupakan text editor legendaris. Simpel dan mudah digunakan adalah alasan utama penulis menyukainya. GVIm juga mudah di-customize. User bebas melakukan modifikasi sesuai kebutuhannya. Salah satu yang penulis butuhkan adalah ketika memulai gvim ukuran window 80x24 (80 kolom, 24 baris). Untuk mewujudkannya, perlu membuat file ~/.gvimrc isinya sebagai berikut:
set columns=80
set lines=24
VIm merupakan text editor legendaris yang sampai saat ini masih memiliki penggemar. Penulis salah satunya. Berbeda dengan text editor lain, vim tidak menampilkan menu untuk copy/cut paste. Namun, itu tidak masalah. Semua bisa diatur. Oya, ini semua berada dalam lingkungan vim dengan mode visual.
Sebelum melakukan copy paste, tentunya memilih dulu yang akan dicopas.
- Tempatkan kursor di awal text yang akan dicops
- Tekan v untuk memulai blok
- Jalankan panah kanan kiri atas bawah untuk memilih blok
- Tekan y untuk copy (y singkatan dari yank), atau d untuk cut (d singkatan dari delete)
- Kalau mau mem-paste, tekan p di awal tempat tujuan paste
Nah, selesai.
Bertahun-tahun pakai linux, baru sadar ternyata nano punya kekuatan tersembunyi. Bisa menampilkan file maupun folder yang hidden secara otomatis.
Selama ini, untuk mengetahui apa saja yang hidden dengan mengetikkan di terminal
ls -a
Atau dengan menekan ^H atau Ctrl H di thunar, atau Alt . di dolphin.
Untuk keperluan coding, bagi pengguna gedit sebagai text editor-nya, pengaturan indentasi sangatlah penting.
Indentasi Otomatis
$ gsettings set org.gnome.gedit.preferences.editor auto-indent true
Jaraknya?
Default-nya 8 spasi, tapi umumnya hanya 4 spasi.
$ gsettings set org.gnome.gedit.preferences.editor tabs-size 4