Catatan Sasongko

Hapus Trash via Command Line

Iseng-iseng buka hidden folder ada yang menarik. File yang ada di Trash (bisa buka di Thunar dengan path trash:/// sama dengan yang ada di ~/.local/share/Trash/files/. Sehingga kalau ingin mengosongkan Trash dan posisi sedang di CLI dan tidak membuka file manager ataupun lagi aras-arasen, sangat bisa.

rm -rv ~/.local/share/Trash/*

Mencoba Manokwari

Beberapa waktu yang lalu mencoba install manokwari dan berhasil dengan beberapa kekurangan.

Proses install berjalan lancar walau sempat terhambat sebentar. Apalagi kalau bukan karena dependensi. Untuk compile menggunakan meson yang disediakan Pengembang dan prosesnya lebih cepat. Oiya, ini saya hanya lakukan di slackware64-current.

Tentang dependensi, saya bagi menjadi 3 bagian.

  1. Sudah terinstall secara default atau tersedia di official repo Slackware

    • meson
    • glib2
    • gtk+3
    • atk
    • cairo
    • x11
    • libnotify
  2. Tersedia di SBo

Mengganti Kata Secara Massal

Dulu, saat masih menggunakan BlankOn, ternyata pada beberapa postingan di blog ini ada ketidakseragaman, yaitu tag blankOn dan blankon yang sebenarnya secara esensial sama saja.

Sekarang sudah diperbaiki. Kata “blankOn” yang ada di tiap file diganti “blankon”. Penggantian ini secara massal saja biar lebih praktis. Filenya di direktori _posts.

sed -i 's/blankOn/blankon/g' _posts/*.md

Pentingnya Shebang

Shebang itu apa?

Pengguna linux, BSD, ataupun mac yang terbiasa melihat source code sangat mungkin sudah tidak asing lagi dengan shebang. Ada yang menyebut shebang sebagai sh bang, shabang, hashbang, hashpling, dan poundbang. Shebang ini dituliskan di baris pertama, yakni diawali dengan #!.

Contoh, untuk perl :

#!/usr/bin/perl

atau

#!/usr/bin/env perl

Sebagai pengguna linux khususnya Slackware, user akan merasakan betapa pentingnya shebang ini. Kepentingannya terkait fungsi shebang itu sendiri dan bagaimana user menjalankannya.

Operation not possible due to RF-kill

Pagi ini, refreshing dengan berganti desktop environment (DE) memakai Window Maker (WM). DE yang jarang digunakan karena biasanya memakai XFCE. Tampilannya sederhana, sampai-sampai panel pun tak ada. Sementara HP sudah siap untuk tethering. Tinggal konekkan! Eh tapi, bagaimana ini konek internetnya kalau panel tempat nongkrong Network Manager atau Wicd aja tak ada? Ya mau ga mau pakai CLI. Ok lah. Oh iya, untuk konek internet via CLI yang punya hak adalah root. Di sini $ maksudnya adalah tetap dilakukan oleh root. Untuk memudahkan syntax highlighting karena kalau command-nya ditulis dengan # akan terbaca sebagai komentar sehingga tidak begitu jelas terbacanya.